SATUAN BRIMOB POLDA BALI



Sejarah Satuan Brimob Polda Bali

Dalam  masa  peralihan  pada saat negara-negara bagian di seluruh Indonesia bergabung kembali   menjadi   Republik Indonesia Serikat (RIS),  atas dasar hasil perundingan dalam Konferensi Meja    Bundar    (KMB)    di    Denhaag Belanda maka pada bulan September 1950 di Bali dibentuk Kompi Mobile Brigade   dengan   sebutan    "Mobile Brigade Besar Sunda Kecil".

Mobile Brigade Besar (MBB) Sunda Kecil kemudian disebut Kompi 5124, kompi ini berkekuatan 250 orang anggota, dan yang pertama ditunjuk menjadi komandan kompinya adalah Inspektur Polisi Kelas-l D. Adoe, yang berkedudukan di Asrama Mobrig Kreneng Denpasar yang dibangun tahun 1949.

Maksud dan tujuan pembentukan Mobile Brigade Kompi 5124 ini adalah untuk dijadikan tulang punggung Kepolisian Propinsi Sunda Kecil pada khususnya dan Jawatan Kepolisian Indonesia Serikat pada umumnya, dalam tugas menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat yang harus segera dipulihkan, karena pada saat itu alat-alat keamanan yang asalnya dari Pemerintahan Pendudukan Belanda, secara politik dan psikologis tidak mampu untuk melaksanakan tugas menjamin keamanan dan ketertiban umum.

Pada tahun 1953 keadaan Mobile Brigade di Propinsi Sunda Kecil mulai ada pergeseran, yaitu Kompi 5124 dari Denpasar dipindahkan ke Jakarta Raya dan sebagai penggantinya dari Jakarta Raya dipindahkan Kompi 518 ke Denpasar yang berkekuatan 203 orang anggota, dibawah pimpinan Komandan Kompi Inspektur Polisi Kelas-l Andi Oddek

Sementara itu, berdasarkan Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep/10/ IX/1996 tanggal 16 September 1996 tentang validasi Brimob Polri maka sejak tanggal 17 September 1996 Polda Nusra yang semula mewilayahi Bali, NTB, NTT, dan Timor Timur berubah status menjadi empat Polda di tiap-tiap Propinsi yaitu Polda Bali, Polda NTB, Polda NTT dan Polda Timor-Timur, dengan demikian kompi-kompi Brimob yang berada di jajaran Nusra secara otomatis langsung menjadi organik Brimob pada Polda masing-masing.

Berdasarkan Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep/11/XII/1997 tanggal 24 Desember 1997 tentang pengesahan Satuan Brimob Daerah dan berdasarkan Surat Perintah Kapolda Bali No. Pol. : Sprin 23457 111/1998 tanggal 27 Maret 1998 maka sejak saat itu Satbrimob Polda Bali membawahi dua Satuan setingkat Batalyon, yaitu Batalyon A dan B berkedudukan di Denpasar, yang masing-masing membawahi dua Kompi.

Dalam perkembangan selanjutnya berdasarkan Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep/54/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002 tentang organisasi dan tata kerja Polda (yang dirubah dengan Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep/7/1/2005 tanggal 31 Januari 2005 tentang Perubahan atas Kep/54/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002) dan Kep Kapolri No.Pol. : Kep/59/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002 tentang Penentuan besaran dan kepangkatan Kasat Brimob Polda, sampai saat ini Satbrimob Polda Bali ditetapkan menjadi tipe Satuan Brimob Standar dengan struktur organisasinya membawahi satu Kompi pada Mako, tiga Kompi Pelopor dan satu Unit Gegana.

Keberadaan Sat Brimob Polda Bali.

Luas Propinsi Ball (Puiau Ball) mencakup 8 Kabupaten dan 1 Kotamadya dengan luas : 5.636, 66 Km2 atau 0, 29 % dari luas daratan Kepulauan Indonesia dengan panjang pantai mencapai 529 Km. Dalam hal ini posisi dan letak Pulau Bali terletak 84' 00" - 8 50' 00" LS dan 114' 21' 33" - 115' 35' 40"BT. Sedangkan batas-batas Pulau Bali untuk sebelah Utara berbatasan dengan Laut Bali, sebelah Barat berbatasan dengan Selat Bali, sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Lombok dan sebelah Timur berbatasan dengan Samudra Indonesia.
Sementara itu, Satuan Brimob Polda Bali sendiri terletak di Banjar Tohpati Desa Kesiman Kertalangu Kecamatan Denpasar Timur Kotamadya Denpasar Timur

1.    Bali, dengan dislokasi masing-masing Kompi :
2.    Makosat Brimob yang berkedudukan di Tohpati Denpasar, terdiri dari Staf Sat, Unit Gegana, Kompi 1 / Pelopor, dan Kompi 4/ Pelopor.
3.    Kompi 2 Pelopor yang berkedudukan di Desa Mengwi Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.
4.    Kompi   3   Pelopor   yang   berkedudukan   di   Desa Gilimanuk Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana

Dalam hal peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh Sat Brimob Polda Bali guna mendukung tugasnya memback up Polda Bali untuk saat ini masih mengalami keterbatasan/kekurangan, meliputi: amunisi, kendaraan bermotor (Ranmor), Alat khusus Wanteror dan SAR serta alat komunikasi dan elektronik (Alkomlek).

Sedangkan personel Satbrimob Polda Bali sudah terpenuhi sesuai DSP yaitu 770 orang ( Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 54 / X / 2002 tanggal 17 Oktober 2002 yang dirubah dengan Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 7 / I / 2005 tanggal 31 Januari 2005 tentang Perubahan atas Kep / 54 / X / 2002 tanggal 17 Oktober 2002 ). Sedangkan kekuatan rill saat ini adalah 799 orang.

Keberhasilan Tugas ( Periode 2007 – 2008 )

Salah satu bentuk dari lima kemampuan Brimob Polri adalah kemampuan SAR. Dan dengan kemampuan ini, tidak jarang anggota Sat Brimob Polda Bali memberikan bantuan penanganan SAR kepada masyarakat yang membutuhkan.

Untuk Tahun 2007-2008, Team SAR Sat Brimob Polda Bali telah berhasil memberikan bantuan pencarian korban tenggelam sebanyak 5 (lima) korban, 4 (empat) korban jatuh ke sumur, 2 (dua) orang korban hilang saat pendakian di Gunung Agung, bantuan evakuasi banjir dan melakukan penyelamatan terhadap orang yang akan bunuh diri dengan cara naik ke tower P.T. Solusindo Kreasi Pratama setinggi + 42 meter.

Anggota Yang Berprestasi

Selain bantuan dalam hal penanganan SAR maupun dalam menjalankan tugas pokoknya menangani kejahatan yang berintensitas tinggi. Ada juga prestasi yang ditunjukkan oleh anggota Sat Brimob Polda Ball diluar tugasnya sehingga mengharumkan nama kesatuan, seperti prestasi yang diraih oleh Aipda Gusti Made Suabudhi, yakni : Kejurnas H.M. TANSILIV tahun 2007 di Semarang berhasil memperoleh juara II Regu Putra Kelas Air Pistol, Kejurnas Kapolri Cup Tahun 2007 Di Jakarta berhasil memperoleh Juara II Regu Putra Kelas Air Pistol.

Sementara itu pada Porda Bali Tahun 2007, dirinya berhasil memperoleh Juara I Regu Putra Kelas Air Pistol, Juara I Regu Putra Kelas Center Fire, Juara II Regu Putra Kelas Standar Pistol, Juara II Regu Putra Kelas Small Bore dan Juara III Perorangan Kelas Center Fire. Sedangkan pada kejuaraan Puputan Badung Cup Tahun 2008 berhasil memperoleh Juara I Perorangan Kelas Center Fire, Juara I Perorangan Kelas Air Pistol dan Juara III Perorangan Kelas Fun Metal Silhouette. ( di kutip dari majalah TERATAI edisi khusus november 2008 )

Komentar

Selamat pagi...