Tepat 22 September 2014 ini Polisi Lalu Lintas (Polantas) menginjak usia 59 tahun. Sejumlah warga Bandung melontarkan aneka pendapat soal citra Polantas.
Risa, warga Ciwastra, menilai ada sisi positif dan negatif yang menyelimuti citra Polantas. "Masyarakat kadung menilai sosok Polantas sebagai polisi tilang, cukup dikasih uang urusan pelanggaran lalu lintas beres seketika," ucap perempuan berusia 22 tahun ini sewaktu kepada detik.com, Senin (22/9/2014).
Ica begitu sapaannya, memandang cap Polantas bertipe '86' itu hanya perilaku segelintir oknum. Tapi tetap, menurut Ica, personel Polantas nakal mesti diganjar tegas pimpinannya demi mewujudkan polisi antipungli.
Ungkapan Ica bukan tanpa sebab. Dia pernah punya cerita soal kelakuan nakal oknum Polantas di jalanan. Sewaktu masa SMA, dia pernah ditilang di Jalan Martadinata. "Waktu itu pakai motor, saya enggak punya SIM. Nah, ditilang Polantas terus minta uang 'damai'. Ya kasih uang 80 ribu rupiah," kata Ica.
"Tapi di balik itu semua, mereka mengemban tugas yang berat, tak jarang pula jadi sasaran amuk masyarakat bila lalin tersendat, atau hal teknis lainnya. Semua kembali pada pribadi Polantas itu sendiri. Dirgahayu ke-59 Polantas," ucap mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Bandung ini.
Senada diungkapkan Reihan (25). Citra Polantas kerap dicap negatif lantaran ulah oknum. "Padahal 'kan enggak semua Polantas berujung duit 'damai' kalau menilang pelanggar lalin. Tapi mau gimana lagi, imej Polantas itu terlanjur buruk di mata masyarakat," tutur Reihan.
Pegawai swasta ini berharap pada HUT ke-59 Polantas bisa menjadi momentum memperbaiki sosok Polantas. "Sekali lagi, banyak kok Polantas yang menjalani tugasnya secara benar. Jangan jadi rusak imej Polantas akibat perbuatan oknum," kata Reihan, warga Buahbatu.
Harapan soal sosok Polantas bersih dan tegas diharapkan Yuniar (33), warga Dipatikukur. "Polantas jangan tebang pilih sewaktu menilang pengendara yang melanggar tata tertib lalu lintas," ucapnya.
Selain itu, Yuniar menyorot soal tugas dan peran Polantas di dalam kelancaran lalu lintas. Dia menginginkan kemacetan yang kerap melanda Bandung bisa teratasi dengan kesigapan Polantas. "Kadang sebal juga kalau sewaktu kondisi lalu lintas semerawut, Polantas tidak ada di tempat," ujar karyawan swasta ini. (http://news.detik.com/)
Komentar
Posting Komentar