ilustrasi perampokan
Maraknya aksi perampokan di Lamongan, Jawa Timur mendapat atensi khusus dari Polres Lamongan.
Kasus perampokan terjadi dua kali selama sepekan ini menjadi perhatian serius Kapolres Lamongan, AKBP Solehan.
Keberadaan Satpam di sejumlah perusahaan, termasuk bank dikumpulkan di ruang SKJ Mapolres, Kamis (28/08/2014).
Mereka dibekali soal tugas sesungguhnya seorang Satpam di sebuah perusahaan dimana mereka bekerja.
"Yang nampak selama ini, Satpam itu berubah tugasnya sebagai recepsionis. Bahkan menjadi tukang buka tutup pintu sebuah perusahaan,"tegas Solehan.
Dikumpulkannya para Satpam hari ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan.
Satpam harus jeli dengan apa yang dilihat, tajam pendengaran dan kemampuan intelijennya harus hidup.
"Kalau ada yang dicurigai harus berani tanya,"tegasnya.
Kejelian ini utamanya harus diterapkan bagi Satpam yang bertugas di bank. Setiap tamu yang tak wajar dan mencurigakan masuk bank harus ditanya.
Sebab kasus yang banyak berkembang adalah perampokan nasabah bank. Perampok dipastikan masuk ke dalam bank dan turut menyaru sebagai nasabah yang sedang antre menunggu giliran di teller.
Padahal mereka itu sedang membacar situasi dan mencari mangsa nasabah yang sedang mencairkan uang di bank dalam jumlah besar.
Saat pembekalan tadi, pihak polres juga menunjukkan hasil rekaman CCTV di salah satuh bank, dimana nasabahnya menjadi korban perampokan.
Ada rekaman CCTV yang menunjukkan adanya 'tamu' yang mencurigakan turut antre sebagai nasabah yang mestinya bisa dibaca oleh seorang Satpam.
"Gerak tubuhnya di dalam itu kan kelihatan,"ungkap Solehan. (http://www.tribunnews.com/)
Komentar
Posting Komentar