Brigjen Pol Jimmy
Palmer Sinaga tahu dirinya dipercaya menjadi Kapolda Sulawesi Utara (Sulut)
kala dirinya sedang berda di rumah sesaat setelah Telegram Rahasia (TR) keluar
pada 29 Januari 2014.
Dirinya yang saat itu masih menjabat sebagai Direktur
Program Sarjana STIK Lemdikpol pulang dari tempatnya berdinas ke rumah tanpa
berpikir akan ada kabar membahagiakan datang. Sampai akhirnya pada malam itu,
Jimmy mendapatkan kabar dari temannya.
"Saya tahunya (ditunjuk jadi Kapolda Sulut) setelah ada
TR, awalnya saya tidak tahu. Jadi kenapa ditunjuk Pak Kapolri yang tahu, beliau
tentu yang menilai kita dan tentu beliau memilih siapa yang cocok untuk
memimpin di daerah," ungkapnya saat berbincang dengan wartawan di Gedung
Bhayangkari, Jakarta Selatan, Jumat (8/2/2014).
Jebolan Akademi Kepolisian Tahun 1982 tersebut mengetahui
dirinya ditunjuk menjadi Kapolda Sulut setelah temannya yang kini menjabat
Wakil Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Wakabaharkam) Polri Irjen Pol Ngadino.
"Yang pertama kali memberi tahu kawan saya,
Wakabaharkam. Sudah malam keluarnya. Saya tidak tahu awalnya, pas TR sudah
beredar baru tahu," katanya.
Perwira tinggi yang banyak berkecimpung di Brimob Polri ini
bersyukur atas jabatan promosi yang dianugerahkan kepadanya.
Ia merasa memang dari segi latar belakang pendidikan,
seluruh pendidikan di kepolisian sudah ia jajaki. Memang menjadi seorang
Kapolda merupakan impian bagi setiap perwira dalam menjalani karir di
kepolisian.
"Tentu ada cita-cita jadi Kapolda. Dari aspek
kepangkatan sudah memenuhi persyaratan, aspek pendidikan semua pendidikan sudah
kita selesaikan," ucapnya.
Ditanya apa yang tepikir saat menjadi Kapolda Sulawesi
Utara, Jimmy mengatakan bahwa untuk program di Polda Sulut dirinya belum bisa
menentukan karena dirinya belum mengetahui bagaimana keadaan di wilayah yang
beribukota provinsi Manado tersebut. Ia hanya akan menjalankan apa yang sudah
diprogramkan dan di gagas pendahulunya Brigjen Pol Robby Kaligis.
"Kalau program apa di sana, saya belum tahu seperti apa
di sana, tetapi berdasarkan informasi, kebijakan Pak Kapolri kan sudah ada tadi
amanat sudah ada. Bagaimana gelar pasukan sebanyak mungkin di sana, apalagi
sekarang mau menghadapi Pemilu," ungkapnya.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Komentar
Posting Komentar