Kapolri Tegur anggota Brimob yang Kurus (Foto: Andri/detikcom)
Hal ini terjadi saat jenderal bintang empat ini mengunjungi pos pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden, di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2014). Turun dari bus rombongan, Sutarman langsung disambut yel-yel ratusan anggota Brimob yg berbaris di gerbang Monas.
Satu persatu personel yang berdiri di barisan paling depan disalami oleh Sutarman. Para personel ini datang dari 12 Polda. Mereka diperbantukan untuk menjaga keamanan selama suasana pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Senin 20 Oktober 2014.
Kepada salah seorang personel dari Brimob Polda Sulawesi Utara, Sutarman menanyakan kesiapan anggota itu menjaga keamanan selama di Ibu kota.
"Siap, jenderal!" jawab perwira pertama berpangkat Iptu itu kepada Sutarman.
Orang nomor satu di kepolisian itu berpesan agar anggota tersebut menjaga diri selama di Jakarta. "Jangan keluyuran selama di sini, selesaikan tugas dulu," pintanya.
Satu per satu personel Brimob disalami, sampai akhirnya Sutarman berhenti di seorang anggota Brimob Kalimantan Timur berperawakan kurus.
"Nah, ini ada yang lebih kurus lagi, masa kalah sama Kapolri, umur segini tangan masih kuat," kata Sutarman sambil menunjukan tanggannya yang kekar dan meminta anggota tersebut menunjukan tangannya.
"Brimob kurus itu nggak bagus, gemuk juga jelek. Dilatih ya... Harus kuat tangannya. Kuat untuk melindungi rakyat. Jangan sampai dipukul penjahat tumbang, bagaimana mau lindungi rakyat," selorohnya.
"Siap, komandan!" jawab anggota tersebut.
Sebelumnya Sutarman pernah menyentil anggotanya yang berperawakan gemuk. Menurutnya, gemuk disebabkan oleh kurangnya aktivitas olahraga. Tubuh tambun juga dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit, utamanya jantung.
Hal tersebut juga akan merambat dan berdampak tidak maksimalnya gerak anggota dalam melayani masyarakat, dimana polisi dituntut untuk selalu siaga dan siap dalam pelayanan prima. (http://news.detik.com/)
"Brimob kurus itu nggak bagus, gemuk juga jelek. Dilatih ya... Harus kuat tangannya. Kuat untuk melindungi rakyat. Jangan sampai dipukul penjahat tumbang, bagaimana mau lindungi rakyat," selorohnya.
"Siap, komandan!" jawab anggota tersebut.
Sebelumnya Sutarman pernah menyentil anggotanya yang berperawakan gemuk. Menurutnya, gemuk disebabkan oleh kurangnya aktivitas olahraga. Tubuh tambun juga dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit, utamanya jantung.
Hal tersebut juga akan merambat dan berdampak tidak maksimalnya gerak anggota dalam melayani masyarakat, dimana polisi dituntut untuk selalu siaga dan siap dalam pelayanan prima. (http://news.detik.com/)
Komentar
Posting Komentar