Brigjen Arief, Polisi Jujur, dan Blusukan

* Salam Zero dari Kalbar


Brigjen Arief, Polisi Jujur, dan Blusukan

Selama ini guyonan soal polisi jujur hanya berkutat pada tiga hal: polisi tidur, patung polisi, dan mantan Kapolri Jenderal Hoegeng. Rupanya guyonan itu menggugah Brigjen Pol Arief Sulistyanto yang kini menjadi Kapolda Kalimantan Barat (Kalbar).

Kecintaan Arief pada Polri membuat dia ingin mengubah stigma soal polisi jujur itu. Arief pun sejak menjabat Kapolda Kalbar pada 13 Mei 2014 langsung tancap gas. Komitmen integritas dan sembilan langkah pertaubatan dia terapkan.

Tak hanya itu saja, seperti tertuang di dalam buku 'Salam Zero' karya Sumarni Guntur Rahayu dengan editor Nurcholis MA Basyari, Arief melakukan perubahan dengan blusukan ke pelosok wilayah Kalbar. Tak sekedar blusukan saja, dia juga menanamkan anggota kepolisian agar profesional, jujur, dan berintegritas.

Seperti dikutip detikcom dari buku 'Salam Zero', Senin (30/3/2015), Arief selalu berbagi resep polisi hebat. Saat memberi motivasi kepada polisi di Kalbar, dia selalu menekankan agar proses penyidikan dilakukan dengan jujur, benar, dan adil.

Dia selalu menekankan tidak ada rekayasa dalam penyidikan kasus dengan metode scientific crime investigation. Dia juga meminta agar penyidik tak berhenti menyidik karena tidak ada anggaran, jika terjadi agar penyidik melaporkan untuk dicari solusinya.

"Jika penyidikan terpaksa dihentikan karena kepentingan Kamtibmas yang lebih luas, penerapan alternative dispute resolution harus didasari hati nurani bersih, transparan, dan akuntabel," demikian nukilan resep Arief menjadi polisi hebat dalam buku itu. Dia juga meminta anak buahnya tak takut memerangi mafia penyelundupan.

Arief punya cita-cita petugas di Polda Kalbar bisa hebat, jujur, dan anti-KKN mesti dalam situasi sarana dan prasarana yang banyak kekurangan. Arief memang memiliki program rutin selalu memberikan tutorial di akhir pekan di tiap Polres di Kalbar. Arief blusukan baik dengan jalur darat ke pelosok atau dengan kapal. Bersama istrinya juga dia sudah membangun sembilan taman bacaan di pelosok Kalbar.

"Pak Arief mengingatkan banyak petugas berseragam polisi namun perilaku dan tindakan mereka tidak mencerminkan sebagai seorang polisi. Dia menyerukan seluruh peserta tutorial mulai saat itu menjadi polisi bagi dirinya sendiri, tidak korupsi, tidak pungli, tidak membebani anggota dan bawahannya dalam melaksanakan tugas Polri, dan terutama tidak membebani masyarakat tetapi malah justru menjadi penolong masyarakat," seperti dikutip dari buku 'Salam Zero'

Tak hanya memberikan tutorial atau motivasi kepada polisi yang bertugas di pelosok, alumnus Akpol angkatan 1987 yang beristrikan dr Niken Manohara ini juga rajin berkeliling menyapa warga. Biasanya dia menyempatkan diri mengunjungi pasar, dia ingin menangkap apa keinginan dan harapan warga pada polisi.

Selain itu juga Arief memacu kerja anggotanya. Dia bahkan menaruh perwira sebagai supervisor yang mengawasi kinerja hingga ke Polsek. Polisi harus cepat dan tanggap menghadapi peristiwa. Dalam waktu berkala para Kapolres dievaluasi. Yang angka kejahatannya naik di wilayahnya diberi bendera tengkorak.

Arief melakukan berbagai terobosan agar polisi jujur dan berintegritas menyebar. Tak hanya sekedar ucapan dan wacana saja. Proses seleksi ketat dilakukan dalam urusan kenaikan pangkat dan sekolah. Tak ada suap, setoran, atau pungli. Semua yang merasa sudah memiliki kemampuan dipersilakan mengajukan diri dan dilakukan seleksi a la lelang jabatan.

"Hakekat tugas polisi ialah memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, memberikan perlindungan, pelayanan, dan pengayoman kepada masyarakat dan menegakkan hukum. Tugas menangani perkara itu mengandung nilai-nilai ilahiah yakni menegakkan kebenaran dan mencegah kemunkaran atau kejahatan," urai Arief seperti disampaikan dalam buku itu. (http://news.detik.com)

Komentar

Selamat pagi...