Antisipasi Kejahatan Bottakuri, Polisi Jepang Perketat Patroli di Daerah Hiburan Malam


Antisipasi Kejahatan Bottakuri, Polisi Jepang Perketat Patroli di Daerah Hiburan Malam
Foto NNN
Polisi Jepang kelilingi Kabukicho daerah hiburan malam terbesar di Tokyo. 

Kejahatan Bottakuri atau menagih tamu dengan harga melangit saat pembayaran di toko hiburan malam di Jepang khususnya di daerah Kabukicho Shinjuku Tokyo Jepang, kian marak. Kejahatan tersebut membuat polisi Jepang semakin mengaktifkan patroli kelilingnya di sekitar daerah hiburan Kabukicho tersebut.

"Laporan ke polisi semakin banyak saat ini mengenai bottakuri," ungkap sumber kepolisian Jepang kepada  Tribunnews.com, Senin (25/5/2015).

Antara Januari sampai dengan April 2015 polisi telah mencatat sedikitnya 1.000 komplain dari masyarakat karena "dikerjai" dengan tagihan melambung tersebut (bottakuri) yang di luar perkiraan umumnya.

"Jumlah keluhan ini jelas 10 kali lebih besar daripada tahun lalu," tambahnya.

Minggu lalu polisi menangkap enam pelaku bottakuri di dua klub hostes karena melakukan bottakuri.

Pelaku menagih mendadak 164.000 yen kepada tamunya sepasang lelaki bulan Februari lalu atas pelayannya selama satu jam. Akibatnya tamu itu melapor polisi dan setelah mengumpulkan semua bukti dan kelengkapan dokumen, minggu lalu pelaku ditahan polisi.

Dari klub yang sama polisi juga telah menerima 116 komplain karena bottakuri selama empat bulan terakhir ini. Kerugian korban mencapai sedikitnya 28 juta yen.

Banyak keluhan itulah yang membuat polisi melakukan patroli jalan kaki tiap malam, sambil menyebarkan brosur penjelasan dan mengingatkan siapa pun bahaya akan klub yang ilegal atau tak punya izin operasional dapat mengakibatkan bottakuri.

"Kita ingin hal ini segera diakhiri dan menciptakan ketenangan supaya citra Tokyo apalagi menghadapi Olimpiade 2020 tampak baik dan indah serta aman, maka kita perlu bergerak cepat dan aktif mengantisipasi berbagai kasus kejahatan tersebut," kata Tatsuya Aoki, Kepala Polisi stasiun Shinjuku Police kepada pers baru-baru ini.
Keributan dan berbagai tindak pidana tersebut juga diperkirakan tak lepas dari keterkaitan dengan kalangan mafia Jepang, Yakuza yang ikut berperan mencari uang dari dunia malam tersbeut.

Info lengkap Yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.
(http://www.tribunnews.com)

Komentar

Selamat pagi...