Brigadir Lagiyono, Bidik Peluang Bisnis Aksesoris Polisi



Brigadir Lagiyono saat menawarkan dagangannya di Mapolsek Banjarsari.|Foto: Alfian Agung
Brigadir Lagiyono saat menawarkan dagangannya di Mapolsek Banjarsari.|Foto: Alfian Agung

Mungkin tak banyak anggota polisi yang berwirausaha di samping tugasnya yang sibuk untuk mengabdi kepada negara dan mengayomi masyarakat. Namun untuk Brigadir Lagiyono, anggota Detasemen C Pelopor Polda Jateng ini bisa memanfaatkan waktu longgarnya untuk menjalankan usaha kecil-kecilan di bidang aksesoris Polri.
Berawal dari keluhan rekan-rekannya yang kesulitan mencari aksesoris Polri, anggota Brimob Grogol Sukoharjo tersebut memanfaatkan peluang itu untuk dijadikan usaha sampingan. Adapun aksesoris polri yang dijualnya seperti, senter SWAT, ikat pinggang, tas, kaos, baret, dan lain-lain.
“Di kompi saya beberapa aksesoris juga terbatas, mau tidak mau harus beli di luar. Kemudian saya mencoba ambil dari Jakarta, karena saya pernah dinas di sana, dan ternyata harganya cocok untuk saya jual,” paparnya Lagiyono saat ditemui Soloblitz.
Dikatakan Lagiyono, usaha yang digeluti sejak awal 2012 tersebut selain dipasarkan di institusi Polri, juga dipasarkan kepada kenalannya di luar institusi Polri seperti satpam. Dan untuk tidak mengganggu tugas utamanya, Lagiyono membagi waktu berjualan di saat lepas dinas dengan berkeliling dari Polsek, Polres, hingga anggota yang berada di Pos Lalu Lintas.
Terkadang, Lagiyono juga menawarkan barang dagangannya tersebut kepada warga sekitar di rumahnya di Asrama Polwil Grogrol Indah, Sukoharjo. Namun demikian, dirinya selalu berpesan agar barang dagangan yang sebagian besar berembel-embel polri tersebut tidak disalahgunakan. Untuk itu, dia juga tidak sembarangan memilih pelanggan di luar institusi Polri. Selain berkeliling, beberapa pelanggannya juga memesan barang via ponsel, bahkan melalui media sosial Twitter di akunnya @LAGIYONO2.
“Kendala yang saya hadapi ketika permintaan banyak tapi stok barang kurang. Dan ada permintaan barang tertentu yang di tempat asalnya juga tidak ada,” katanya.
Adapun saat menawarkan barang dagangannya, tak lupa dia memakai atribut polri meski hanya kaos dalam dan celana. Berbeda dengan saat bertugas menenteng seragam dan senjata lengkap. Hal ini bukan tanpa alasan, karena untuk meyakinkan pembelinya jika dia anggota Polri.
“Rata-rata semua anggota sudah tahu saya berjualan aksesoris Polri, bahkan pimpinan saya. Yang paling penting dan utama tidak mengganggu pekerjaan dinas. Alhamdulillah tidak pernah merugikan orang lain dan rezeki yang saya peroleh juga halal,” ujar bapak dua anak tersebut. (http://www.soloblitz.co.id/)

Komentar

Selamat pagi...