Tangkal Radikalisme, KSAD Galakkan Siskamling

Tangkal Radikalisme, KSAD Galakkan Siskamling

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo, beri keterangan pers usai Rapat Pimpinan TNI AD, di Balai Kartini, Jakarta, 8 Januari 2015. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO , Malang : Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak masyarakat untuk menggalakkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling). Tujuannya untuk menangkal gerakan radikal seperti pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Langkah ini efektif untuk meredam kelompok radikal di masyarakat," katanya saat memantau kesiapan pasukan pengaman perbatasan, Senin 18 Mei 2015.

Pasukan yang akan diturunkan untuk perbatasan Kalimantan antara lain Batalyon 521 di Kediri dan Batalyon 527 di Lumajang. Menurut Gatot, Malang merupakan daerah yang aman. Buktinya,  warga Malang berani keluar malam hingga dini hari.

Menurut dia, dengan siskamling dan gotong royong masyarakat akan semakin dekat dan mengenal aktivitas masing-masing. Masyarakat semakin akrab dan lebih mengenal. "Jika masyarakat yang mengetahui dan curiga sesuatu segera melapor ke polisi dan tentara.

Mengenai kelompok radikal yang ada di Malang, Gatot enggan berbicara karena  kasus tersebut telah ditangani Kepolisian. Namun, personil TNI juga dilibatkan dalam memantau gerakan radikal yang berpotensi muncul di Malang. "Babinsa bekerjasama dengan polisi, Lurah, RT, dan RW untuk memantau wilayah masing-masing."

Pekan lalu Komando Distrik Militer 0833 Bhaladika Jaya menggeledah sebuah pesantren di Kabupaten Malang. Buronan interpol yang ditangkap di Bandara Juanda, Muhammad Riduansyah diduga sebelumnya belajar di Pesantren tersebut. TNI menemukan sebuah buku yang berisi ajaran radikal.

Sedangkan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap tiga pengikut ISIS di. Ketiganya masih ditahan di Markas Kepolisian Brigade Mobil Kelapa Dua Jakarta.(www.tempo.co)

Komentar

Selamat pagi...