Mencari Pengakuan Seekor Kelinci




Boleh jadi ide cerita ini muncul sebagai ungkapan kekesalan warga masyarakat terhadap perilaku oknum polisi yang sangat intimidatif dalam mencari pengakuan seorang tersangka pelaku kriminal. Banyak rumor berkembang di persidangan bahwa seorang tersangka mencabut keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) kepolisian.  
Alkisah, pemerintah Amerika Serikat mengadakan sayembara menangkap kelinci yang masuk hutan. Sayembara ini diikuti oleh polisi dari berbagai belahan dunia. Tampil sebagai peserta ketika itu adalah polisi dari Scotland Yard (Inggris), NYPD New York dan Mabes Polri (Indonesia).
Saat sayembara pun tiba. Panitia melepas seekor kelinci ke dalam hutan belantara. Segala metode boleh dicoba, berikut teknologi yang mereka punya.
Polisi Scotland Yard (Inggris) mendapat giliran pertama. Kelinci lalu dilepas. ... wussssSi polisi dan anak-buahnya menyusul dan menyebar di dalam hutan. Tiga jam berselang si kelinci tertangkap.
Selanjutnya Polisi NYPD memperoleh kesempatan kedua. Wuss lagi-lagi kelinci dilepas bebas. Tiga orang polisi mengikutinya ke hutan sambil menenteng peralatan canggih milik FBI. Katanya, peralatan canggih itu mampu mendeteksi kelinci secara akurat dalam radius satu kilometer. Ah masa eh kendati canggih, baru dua jam kemudian si kelinci berhasil dibawanya keluar hutan.
Dan Polisi Indonesia mendapat giliran terakhir. Tampak seorang polisi saja yang bersiap. Wusss kelinci melesat masuk hutan. Polisi Indonesia mengikuti tanpa peralatan apapun. Cumaa lima menit, si polisi menyeret keluar seekor beruang yang menangis sambil berteriak-teriak, Ampuun paaak, ampuuun saya jangan dipukuli... saya ngaku deh... saya kelinciiiiii...
Hehehe ...beruang bersuara kelinci. (dikutip dari https://suaranurani.wordpress.com)

Komentar

Selamat pagi...