ISIS disebut paham radikal yang dirasa tidak cocok untuk masyarakat Indonesia, namun tidak sedikit umat muslim yang berangkat dari tanah air menuju ke wilayah ISIS dengan berbagai alasan tersendiri. Untuk menghindari gejolak tersebut, polisi mewanti-wanti agar warga tidak memercayai modus mereka dengan undian jalan-jalan ke wilayah negara Timur Tengah.
"Waspadai travel-travel yang bersifat menang undian dan berangkat gratis ke wilayah Timur Tengah, bisa saja setelah berangkat masyarakat terjebak di sana dan tidak diperbolehkan pulang kembali ke Tanah Air serta di paksa menjadi anggota ISIS," ujar Kanit Intel Polsek Dabok Singkep, Brigadir M Yusuf Panjaitan, kepada puluhan warga saat sosialisasi bahaya paham radikal ISIS, Rabu (9/9).
Menurut Yusuf, paham Radikal ISIS hanyalah menjanjikan hal-hal di luar akal pikiran manusia, dan sangat tidak cocok dengan pola pikir warga Indonesia pada umumnya. Sebab, kehidupan Indonesia yang saat ini aman dan damai, agar dihindari dari yang namanya gejolak dari paham radikal seperti ISIS.
"Mereka (ISIS) berusaha menyebarkan paham radikal dengan berbagai cara, salah satunya travel keberangkatan ke wilayah Timur, markas mereka. Ini yang harus diwaspadai, warga jangan percaya, teliti dulu, bila perlu tanyakan ke polisi," kata Yusuf.
Masyarakat Desa Marok Kecil kecamatan Dabo Singkep kabupaten Lingga Kepulauan Riau, yang mendengarkan keterangan polisi terlihat antusias dan mengaku tidak setuju dengan paham radikal ISIS yang dirasa kurang cocok di Indonesia.
"Kita tidak sepaham dengan mereka (ISIS), hidup tentram dan damai, itu yang kita inginkan, bukan peperangan," ujar Firdaus, warga setempat, yang diikuti anggukan oleh perangkat desa dan warga lainnya.
sumber: www.merdeka.com
Komentar
Posting Komentar