Minuman keras merupakan induk semang tragedi
menemukan pembenarannya dalam kasus Fortuner kontra sepeda motor di Jalan Daan
Mogot, Jakarta Barat, awal pekan lalu. Empat nyawa melayang sesaat sebelum
subuh itu.
============
Seperti biasa,
menjelang subuh itu Zulkahfi Rahman (30) mengantar istrinya Nur Aini (23) berbelanja dagangan sayuran di pasar Kalideres, Jakarta Barat. Dengan
berboncengan sepeda motor, saban dinihari pasangan suami-isteri ini memang
rutin berbelanja sayuran buat dijual kembali di warungnya. Nahas menimpa
pasangan suami-isteri di jelang subuh Senin (8/2) itu. Saat itu memboncengkan isterinya dengan sepeda motor Yamaha Mio B 4068 BFI, dari arah pasar
Kalideres menuju Tangerang, mendekat
jalur jalan raya, mendadak datang mobil Toyota Furtuner warna hitam dengan
kecepatan tinggi.
Gara-gara pengemudi Fortuner lepas kontrol karena mabuk berat tak pelak lagi
pasangan suami-istri itu ditabrak hingga mental. Dengan luka pendarahan di kepala, Zulkahfi Rahman dan Nur Aini meninggal di tempat kejadian. Dua orang
penumpang Fortuner juga tewas di tempat.
Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menjelaskan, peristiwa kecelakaan itu terjadi
sekitar pukul 04.10 WIB dini hari, di Km 15 Jalan Daan Mogot, depan pabrik
minyak. "Terjadi kecelakaan antara kendaraan Fortuner B 201 RFD yang
dikendarai Riki Agung Prasetio (24) dengan sepeda motor nopol B 4068 BFI," terang Budiyantoseperti dikutip Beritasatu.com, Senin (8/2).
Dikatakan Budiyanto, kronologi kejadian bermula ketika
Fortuner melaju dari arah Grogol menuju ke arah Tangerang. "Sesampainya di
Km 15, tepatnya di depan pabrik minyak, menabrak sepeda motor, lalu oleng ke
kiri, menabrak pohon, tiang listrik di pinggir kali, lalu berguling lagi ke
tengah jalan," ungkapnya lebih
lanjut.
Akibat tabrak itu,
tambah Budiyanto, empat orang meninggal dunia, yakni pengendara sepeda motor atas nama Zulkahfi Rahman (30) dan
istrinya Nur Aini (23).
Sementara, korban meninggal penumpang mobil Fortuner atas nama Tatang Satriana (40) dan Evi Riyanti (28).
"Tiga orang penumpang Fortuner luka-luka atas nama
Purnomo, Wahyu Hani Purwoko dan Wahyu Aditia. Korban terluka dibawa ke Rumah
Sakit Mitra Keluarga Kalideres, sedangkan korban meninggal dunia dibawa ke
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo," jelas Budiyanto.
Riki Agung Prasetio (24) tak bisa menyembunyikan
penyesalannya karena telah mengakibatkan empat orang tewas. Riki sangat menyesal karena telah mendatangi
sebuah kafe di Kalijodo, Jakarta Barat. Menurutnya,
semua petaka yang membuat mobil Toyota Fortuner yang dikendarainya terlibat
kecelakaan maut berawal dari pertemuan di Kalijodo.
"Nyeselnya kenapa harus ke Kalijodo, awal mula petaka
di sana semua," kata Riki yang
mendekam di dalam sel tahanan Satlantas Polres Jakarta Barat, Senin
(8/2).
Riki mengaku, Minggu (7/2) malam itu merupakan kali pertama dirinya mendatangi Kalijodo yang dulu sangat
terkenal sebagai lokalisasi besar di Jakarta. Menurut pria 24 tahun itu, dia
datang ke Kalijodo lantaran
ajakan teman-temannya. Di Kalijodo, Riki bersama teman-temannya sempat minum beberapa gelas bir didampingi
beberapa pemandu lagu.
"Baru pertama yang namanya datang ke Kalijodo itu, saya juga baru tahu. Waktu itu ya
anak-anak yang dari Bekasi sudah
nggak mau ke sana, cuma karena diajak sama yang tinggal di Ciledug ya nggak
enak aja, ya kita
ngalah," jelasnya.
Pengemudi Fortuner maut itu tidak bisa menjelaskan
detik-detik saat kecelakaan terjadi hingga menewaskan 4 orang. Riki mengaku
lupa saat-saat kecelakaan yang terjadi pagi tadi.
"Posisinya pas kecelakaan itu saya udah blank, nggak inget apa-apa lagi.
Keluarnya gimana saya juga nggak
tahu. Ingatnya saya sudah injek
rem," tegasnya.
Riki sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Dia
kini ditahan di sel tahanan Satlantas Jakarta Barat dan diancam pasal berlapis.
Menghadapi
musibah ini, ayah Riki Agung Prasetyo, Aries Triyono, rela memberikan
kompensasi buat korban yang meninggal dunia. “Pengacara kami sudah pergi ke
rumah korban untuk menyampaikan rasa belangsungkawa dan membahas soal kompensasi,”
kata Aries seperti dikutip Warta Kota
yang menyambangi rumahnya di kawasan Pondok Pekayon Indah, Bekasi, Selasa (9/2).
Atas kejadian tersebut, pensiunan pegawai PT Pertamina ini meminta maaf.
Keluarga Zulkahfi
meminta pihak kepolisian memproses
Riki Agung Prastyo, sopir
Toyota Fortuner maut, dengan
hukuman setimpal. Akibat ulahnya mengendarai mobil saat mabuk membuat anak
semata wayang korban menjadi yatim-piatu.
“Keluarga berharap sopir Fortuner-nya diberi hukuman yang paling berat.
Kasihan keponakan saya, sekarang yatim piatu,” kata Arif Suryahadi, kakak
kandung Zulkafli, Senin
(8/2). Dia juga mengucapkan
terima kasih atas solidaritas teman kerja Zulkafli. Para driver Go-Jek tersebut
telah membantu sejak korban berada di rumah sakit hingga mengantar jenazah ke
rumah duka. (BN)
Boks:
Pengemudia Go-Jek Galang Sumbangan
Mendengar rekan suami-istri Zulkahfi Rahman – Nur Aini tewas ditabrak mobil di Kalideres,
belakangan diketahui pengojek online Go-Jek, puluhan pengojek
berdatangan ke Unit Laka
Lantas Jalan Daan Mogot Jakarta Barat untuk memastikan kondisi
korban. Begitu ada kabar kalau Zulkahfi bersama istrinya meninggal,
puluhan pengojek berdatangan ke RSCM hingga mencapai ratusan sepeda motor
konvoi mendatangi kamar jenazah RSCM. Karena makin
ramai hingga rekan-rekan sesama pengojek terpaksa menunggu di pintu gerbang
FKUI Salemba.
“Ini bentuk keprihatinan kami sesama anggota grup pengojek online dari
Go-Jek, bahkan mereka dengan solidaritas memberikan sumbangan untuk biaya
pemakaman,” papar Suganda, teman dekat korban sesama pengojek.
Menurut Ny Yaein,31, kakak kandung korban Zulkahfi, ia sudah punya firasat karena selama ini kalau adiknya itu mengantar istrinya mau
belanja selalu membawa putra semata wayang masih berusia 4 tahun. Namun kali ini Zulkahfi
tidak membawa dan sempat dititipkan
pada adik-adiknya yang jaga
di rumah. “Emang Nur Aini, adik ipar saya ini dagang sayur di Pasar Cipondoh.
Karena ini rutin dan subuh itu adik saya itu lagi boncengkan istrinya mau belanja sayur ke
Kalideres,” papar Ny Yaein, di RSCM.
Tidak hanya
mengurus jenazah Zulkahfi-Aini di RSCM, puluhan driver Go-Jek juga mengantarkan sampai rumah duka. Suasana duka menyelimuti
rumah Zulkahfi di Gang Damai,
RT 06/10, Kelurahan Petir, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (8/2/2016) siang. Puluhan rekan korban bertakziah. “Kami masih menunggu kedatangan
jenazah adik saya. Masih di RSCM,” kata Ahmad Ansori, kakak kandung Zulkalfi, sesat sebelumjenazah tiba.
Menurut Ansori, dirinya tak menyangka jika adik bungsunya
itu menjadi korban kecelakaan maut Toyota Fortuner B 201 RFD yang dikemudian
Ricky Agung Prasetyo. Setiap harinya, Zulkalfi kerap mengantar istrinya
berjualan di Pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang. “Biasanya nggak lewat situ. Nggak tahu kenapa semalam almarhum lewat Daan
Mogot,” ungkapnya.
Sementara itu, Andri, driver Go-jek mengatakan, kedatangan
dirinya bersama puluhan rekan-rekannya untuk mengucapkan bela sungkawa ke
keluarga korban. Zulkahfi dikenal
baru satu tahun menjadi driver Go-Jek. Selama hidupnya, adiknya tersebut
dikenal supel dan sering bergaul dengan tetangga sekitarnya. “Ini bentuk
solidaritas saja untuk Zulkalfi dikenal baik, supel dengan siapa saja,”
Kematian Zulkahfi
dan Nur Aini menyisakan duka bagi keluarga korban. Pasalnya, pasutri tersebut
meninggalkan anak semata wayangnya, Karim, yang berusia 4 tahun. Setelah
beberapa saat disemayamkan di rumah duka, kedua jenazah pasutri itu dimakamkan di TPU Petir,
Cipondoh, Kota Tangerang. (*)
Komentar
Posting Komentar