Bulan Januari lalu, kesedihan melanda Canton Police Department, Ohio. Jethro, seekor anjing anggota K-9 akhirnya tewas setelah 3 peluru bersarang di kepala dan tubuhnya. Meski ia sempat dirawat di Stark County Veterinary Emergency Clinic, namun luka di kepalanya terlalu parah dan Jethro meninggal dunia.
Insiden tersebut terjadi di setelah anjing german shepherd berusia 3 tahun itu bertugas bersama Ryan Davis, pasangan dinasnya, dan beberapa polisi lain menangani perampokan di sebuah toko di wilayah Ohio. Meski aksi kriminal itu dapat dilumpuhkan, tetapi kondisi Jethro yang tertembak sangatlah kritis. Ryan Davis yang melatih dan bersama-sama Jethroo sejak kecil, tak meninggalkan anjing itu sebentar pun kala dirawat. Ryan Davis selalu menunggui, memberitakan perkembangannya, hingga akhirnya Jethro pergi untuk selamanya.
Pemakaman Jethro dihadiri oleh ratusan polisi dan anjing polisi sebagai tanda penghargaan atas kepahlawanan Jethro. Acara tersebut diliput juga oleh banyak media, dan ternyata diamati oleh seorang gadis kecil bernama Allison.
Rupanya Allison yang merupakan warga sipil berusia 11 tahun begitu terpukul dengan kematian Jethro, namun gadis kecil itu berusaha berpikir positif atas kejadian tersebut. Maka satu bulan sepeninggal Jethro, tiba-tiba saja Ryan Davis menerima sepucuk surat yang ditujukan padanya. Tanpa amplop dan tanpa alamat, namun tertera nama pengirimnya, Allison.
Allison menuliskan duka citanya atas Jethro, dan ia memberi donasi agar polisi bisa membeli rompi anti peluru untuk anjing-anjing yang tergabung dalam K-9. Tentu saja Allison tak ingin peristiwa yang terjadi pada Jethro terulang kembali. Ketulusan Allison membuat Ryan Davis dan kepolisian Ohio terharu, surat tersebut diunggah di sosial media kepolisian. Ryan Davis mewakili kepolisian akan mencari alamat Allison, agar dapat berterima kasih padanya secara langsung. (http://www.petnyaku.com/)
Komentar
Posting Komentar