Soetjipto Joedodihardjo (lahir di Jember, Jawa Timur, 27
April 1917 – meninggal 26 Maret 1984 pada umur 66 tahun) adalah Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia dari 9 Mei 1965 hingga 8 Mei 1968.
Joedodihardjo dilahirkan di Jember, pada 27 April 1917. Pada
masa kecilnya ia belajar di HIS, KAE, MULO dan menamatkan Mosvia pada tahun
1939.
Soetjipto kemudian menjadi ambtenaar (pegawai negeri) dengan
menjabat sebagai AIB Tanggul/Besuki (1939). Kemudian AIB di kota kelahirannya,
Jember, tahun 1940. Sesudah itu kariernya berjalan dengan mantap dan terus
menanjak. Ia berturut-turut menjadi Mantri Polisi Situbondo (1941), Mantri
Polisi Surabaya (1941), Mantri Polisi Bondowoso (1942), Mantri Polisi
Kalisat/Jember (1942), dan Itto Keibu Bondowoso (1943). Dari sini, dia mendapat
latihan ilmu kepolisian di Taiwan (1944). Sebulan menjelang Proklamasi
Kemerdekaan RI, dia masih menjadi Itto Keibu di Bondowoso.
Dua bulan setelah Kemerdekaan RI, tepatnya pada tanggal 1
Oktober 1945, Soetjipto menjadi Inspektur Polisi Kelas I pada Pasukan Polisi
Istimewa Besuki (1945). Prestasinya menanjak, ketika dia ditarik ke Surabaya
sebagai Wakil Komandan Mobrig Polisi Jawa Timur (1947). Kemudian menjadi
Komandan Mobrig Polisi Jakarta Raya (1950), Komandan Mobrig Polisi Jawa Timur (1950),
Komisaris Polisi Kelas I pada Jawatan Kepolisian Negara (1954), Lektor PTIK
(1960), Komandan Komandemen Mobrig Pusat (1960), Asisten II Kastaf Komisaris
Jenderal MBPN (1962), Kepala Pusat Pertahanan Sipil (1962).
Menginjak tahun 1962, Soetjipto sempat dikirim ke AS untuk
satu setengah bulan. Dan, tahun ini pula, ketika Indonesia menjadi tuan
rumahAsian Games IV, Komisaris Besar Polisi Soetjipto ditunjuk menjadi Pimpinan
Harian Organizing Committeenya. Tiga tahun kemudian, 1965, dia diangkat menjadi
Kepala Kepolisian Negara untuk masa jabatan sampai 1968. Semasa kepemimpinan
Joedodihardjo ini, mulai berdiriAkademi Angkatan Kepolisian (1 Oktober 1965).
Namun, pada 16 Desember 1965, pendidikan akademi itu disatukan ke dalam
pendidikanABRI, dan namanya menjadi AKABRI Bagian Kepolisian.
Menjadi Menteri/Pangak RI
Masa kepemimpinan Kapolri R. Soetjipto Joedodihardjo penuh
dengan gejolak. Sebab inilah masa transisi dari Orde Lama ke Orde Baru. Pada 9
Mei 1965, Presiden Soekarno melantik Raden Soetjipto Joedodihardjo menjadi
Menteri/Pangak RI berpangkat Inspektur Jenderal Polisi.
Nama Departemen Angkatan Kepolisian (Depak) diubah menjadi
Kementerian Angkatan Kepolisian (Kemak). Perubahan ini sehubungan dengan
keluarnya Keputusan Presiden 27 Maret 1966 tentang susunan Kabinet Dwikora yang
disempurnakan lagi (Dwikora III). Namun namanya berubah lagi menjadi Depak,
pada 21 Agustus 1966. Hal ini dilakukan menyusul pembentukan organisasi Kabinet
Ampera. Struktur organisasi kepolisian pun beberapa kali berubah karena kondisi
dan situasi politik ketika itu agak memanas.
Jabatannya sebagai Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian
digantikan oleh Drs. Hoegeng Imam Santoso. Kemudian ia mulai memasuki masa
persiapan pensiun. Pada 1 November 1972, dia pensiun dari jajaran kepolisian.
Pada tanggal 26 Maret 1984, Joedodihardjo meninggal dunia.
Komentar
Posting Komentar