Kisah Brigjen Pol Arief: Komitmen Integritas dan 9 Perintah Pertaubatan


Kisah Brigjen Pol Arief: Komitmen Integritas dan 9 Perintah Pertaubatan
Polda Kalimantan Barat (Kalbar) tengah menjadi sorotan. Adalah Brigjen Pol Arief Sulistyanto kepala polisi-nya yang tengah naik daun. Arief dikenal sebagai polisi yang memiliki komitmen integritas.

Dia pun dengan berani meluncurkan buku 'Salam Zero' yang berisi langkah dan tindakannya menegakkan integritas di lingkungan kepolisian, khususnya di Polda Kalbar. Buku karya Sumarni Guntur Rahayu dengan editor Nucholis MA Basyari itu terdiri atas 29 bab dan 187 halaman. Buku itu sudah diluncurkan pada 24 Maret 2015 lalu di Mapolda Kalbar, Pontianak.

"Kepada seluruh jajaran Polda Kalbar, Arief meminta seluruh personel untuk bersih-bersih dan tidak main-main. Bagi yang berani main-main, akan ada sanksi disiplin atau pidana," demikian seperti dikutip detikcom dari buku itu.

Arief resmi menjadi Kapolda Kalbar sejak 13 Mei 2014. Hari pertama ngantor dia langsung mengumpulkan seluruh jajaran Polda Kalbar. Dia meminta seluruh personel di Polda Kalbar menandatangani komitmen integritas, tanpa terkecuali.

Bila ada yang tidak berkenan, mereka harus menemui Arief langsung. Isi komitmen integritas itu ada 5 butir, yang utamanya anggota Polri harus profesional menjaga soliditas dan integritas. Segala tindakan yang melanggar akan dipertanggungjawabkan secara hukum juga kepada Allah SWT.

"Ini sebagai komitmen Polda Kalbar untuk bekerja sungguh-sungguh dan profesional, tidak KKN, antipenyimpangan, dan tidak membebani bawahan," demikian tulisan di buku itu.

Penandatanganan komitmen itu pun tak hanya sekedar seremoni saja. Arief bertekad keras mengawasi langsung. Awalnya memang sempat ada sedikit rasa sungkan, karena Wakapolda Kombes Hasanuddin merupakan Akpol '85, dan dan Irwasda Kombes Hadi Sutoyo angkatan '81, sedang Arief sendiri merupakan angkatan '87.

"Dengan itikad baik, kewenangan jabatan dan pendekatan persuasif, edukatif, dan interpersonal yang bagus membuat semuanya mendukung," seperti dikutip di buku itu.

Arief menyandingkan komitmen integritas itu dengan terminologi agama di mana komitmen itu menjadi pertobatan yang sungguh-sungguh. Arief yang pernah menjadi Kapolsek Pasar Minggu, Sespri Kapolri, hingga Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri ini berharap, komitmen integritas dan perintah pertaubatan bisa menjadikan jajarannya polisi yang profesional, jujur, tidak korupsi, dan tidak melakukan pungli.

Arief serius dengan urusan pertaubatan itu, dia pun mengeluarkan surat perintah sembilan pertaubatan, yang isinya antara lain melaksanakan tugas dengan penuh kesungguhan, profesional, jujur, benar objektif, dan tuntas serta bertanggung jawab.

Tidak meminta jatah, benda atau jasa dari pihak yang melakukan kegiatan ilegal atau kejahatan, tidak melakukan pungutan liar dalam melakukan pelayanan masyarakat baik dalam bidang lalu lintas, penegakan hukum, dan bentuk pelayanan Polri lainnya.

"Mengapa sejak dahulu banyak terjadi penyimpangan dan pelanggaran yang dilakukan oknum Polri? Hal itu terjadi lantaran keteladanan pemimpin bagai barang yang langka. Akibatnya bawahan kehilangan panutan dan arah sampai akhirnya hilang kendali," demikian pemikiran Arief di buku itu.

Dalam buku itu juga ditegaskan bawa Arief selalu mengedepankan sikap keteladanan, tegas, dan zero tolerance terhadap semua bentuk penyimpangan.

"Ikan yang busuk dimulai dari kepalanya. Jika kepala atau pemimpinnya bersih insya Allah pasti bawahan atau anggotanya juga akan bersih," demikian dikutip dari buku 'Salam Zero'.


  • Kisah Brigjen Pol Arief: Komitmen Integritas dan 9 Perintah Pertaubatan
  • Kisah Brigjen Pol Arief: Komitmen Integritas dan 9 Perintah Pertaubatan

(dtc)

Komentar

Selamat pagi...